Seorang pria muda berjalan gontai di sepanjang jalan protokol di kota metropolitan... Dirinya baru saja memasukkan ke sekian kalinya lamaran kerja di sebuah kantor... Kemudian tanpa disadarinya dia memasuki taman kota dan duduk dengan lemas di pojok taman di bawah pohon beringin rindang...
Hari itu sudah sore, sekitar jam lima-an... semakin lama semakin banyak orang yang datang di taman tersebut... orang tua dengan anak-anak mereka...
Dengan mata nanar pemuda tersebut melihat aktivitas di depannya tanpa dapat mencerna apapun juga.. yang ada hatinya dan kepalanya dipenuhi dengan pertanyaan.. kapankah proses ini harus dia jalani... mengapakah sampai sekarang dirinya belum juga mendapatkan pekerjaan.
Sudah berpuluh amplop berisi lamaran pekerjaan yang dibuatnya, tapi bukan hasil yang diperoleh...
Dia teringat bahwa adiknya membutuhkan biaya untuk sekolah... sementara orang tuanya hanyalah seorang penarik becak di pinggir kota, ibunya sakit-sakitan di rumah tanpa dapat membantu suaminya...
Pemuda tersebut menghela napas panjang.... keruh pikirnya... hatinya pepat... setiap kali teringat dirinya minta uang bapaknya untuk membeli amplop, pergi ke rental komputer untuk membuat lamaran kerja... teringat bahwa keringat bapaknya mengayuh becak terbuang sia-sia belaka....
Tiba-tiba dirinya tersentak kaget mendengar jerit seorang anak perempuan di depannya... Baru tersadar walaupun matanya terbuka ternyata dia selama ini tidak melihat apapun....
Dia melihat anak perempuan tersebut menangis karena terjatuh dari sepeda. Rupanya anak tersebut baru belajar naik sepeda... si anak sekarang sedang di tolong oleh bapaknya... Bapaknya mendorong anak perempuan tersebut untuk mencoba lagi... mencoba lagi.. dan mencoba lagi... sampai akhirnya dengan limbung.. anak tersebut berhasil mengayuh 5 meter, 6 meter, 10 meter, 15 meter... tanpa terjatuh lagi...
Pemuda tersebut teringat pula proses yang sama ketika dia belajar naik sepeda dulu dengan bapaknya... "hmm... proses yang sama..."
Akhirnya pemuda tersebut bangkit dari bangkunya... tanpa terasa dia berjalan dengan lebih tegak... wajahnya ada senyum... ada rencana di hatinya... " kalo bapaknya narik becak siang hari... aku mau narik becak malam hari, uang yang didapat bisa dipake untuk aku bikin modal kerja atau apa saja...yang penting tetap semangat dan pantang menyerah!!"

Bahasa Inggris?? gimana yah... capek posting pake bahasa ini.... pengin posting pake bahasa Indonesia yang baik dan benar... yang benar saja....?


Sebetulnya kalo blogging itu sebaiknya pakai bahasa internasional atau bahasa Indonesia...yah...?
eh.. omong omong... tetangga sebelah ada yang sudah posting tentang hal ini... kepikiran juga gue... Blog ini belum pernah ada yang kasih komment, blog walking pun baru saja aku jalanin, trus ngarepin apa....?
emang maunya segera dapat traffic, lha seo nya saja belum di kerjain, postingannya gak mutu lagi... hehehe,.... jelek..jelekin diri sendiri....

Di awal sih aku pengin punya segmentasi yang lebih luas... internasional... tapi kadang-kadang terpikir kalo sebetulnya pasar indonesia sendiri terbuka sangat luas... tul gak?....

Berapa sih jumlah orang Indonesia saat ini? 200 juta? lebih kale ya... soalnya kan sudah nambah dari data statistik tahun 1990 an...

Kalo data pengguna internet saat ini semakin meningkat saja, tentu saja para pem blogger.... he he he.. pemblogger... maksudku pengguna blogger.. kan semakin meningkat, jadi make sense kalo posting pake bahasa indo..

Trus mau dikemanain ini blog... aku sih pengin yang mampir di blog ngawur ini yah ada yang kesleo jarinya trus klik adsense ku.. yah.. tau sendiri.. mosok dari dulu cuman dapat $16 .... ..

Katanya kalo mau serius cari cipratan duit di internet harus konsisten bikin posting, artikel, trus blogwalking, trus cari backlink, trus socialbookmarking, trus cari tukeran link, trus apa lagi ya... oh ya.. katanya kalo cari backlink itu yang di blog yang do follow, di socialbookmark yang dofollow, minimal di pagerank 3... bener gak sih?

Lha aku sendiri yang posting di blog ini tentang seo yang berhasil cuma index di google kurang dari 24 jam...
kalo untuk pagerank mah lom ada hasilnya...

btw, ini aku posting apa seh...
oh ya... tentang menulis blog dengan bahasa indonesia...

sudah tak putuskan begini... kalo pengin posting pake bahasa indonesia, yah posting pake bahasa indonesia, kalo lagi pengin belajar nulis pake inggris, yah pake inggris saja.... kalo basa jawa... nggih monggo mawon.... he he he..

ini postingnya makin ngaco... di boldlah, di italic lah, di ganti ganti warnanya.. trus ganti ganti fontnya... harap maklum....

I personally agree that sleep is important for our selfhealth. But recent days, it is also hard to have enough time to get enough sleep. For example, for seeking money, people usually lack of time.
I have also this problem.
Everyday usually I sleep late in 2 am in the morning. Occasionally I get to bed at 3 am in the morning, then wakes up 6 am in the morning. In daily basis, I only sleep for less than 4 hours. It is less than what health practitioner said that human being should have at least 8 hours sleep everyday.
For my report, it is as a routine that one week I can stand for everyday sleep at 2 or 3 am in the morning, then next week my body needs adjustment. I mean I get to bed around 00.00 in the night. then next week back to sleep at 2 or 3 am.

I realize that this should be adjusted with other activities. I go futsal every Saturday. For my additional consumption, I just take a pill of B complex vitamins and 500 grams vitamin C. It is only when I feel my body feels not good.

If I am late for detecting a pain in my body., sometimes I heard of felt that my body said to me that I need to take a rest. If I fail to detect, I get suffer. Influenza of something like that will be happened to me.

As lack of vegetable, for exchange, I take fruit juice twice a week.

Anybody has the same experience? or maybe having suggestion for me...

It is a hot headline on almost every media. A young wife that ran away from her husband Tengku Fakhry, a prince from Kelantan, Malaysia. The issue is that Manohara received harshness from her husband Tengku Fakhry.
I thought that the problem is so complicated.
First, the marriage.. It was 16 years old of Manohara when she married with Tengku Fakhry. Based on this, instead of what is the motive behind this--I mean money maybe... I her so young, of course Manohara did not have yet mature emotional decision. Psychologicaly she was not prepared enaugh for this marriage. How can a 16 years old girl ready for a special marriage - due to she married with a malay prince- in which from perspective of cultural background should be a big problem for her.
Second, we can see and hear from media that both side claims the truth. When Daisy said about something, someone from kelantan side counter backed about what was said by Daisy. It will not solved if they are not come into a desk, with mediator maybe, to discuss what the problem is..
I also see that people who speak does not make it better, they just make it worst, for example a man called sobri... It seems that he just counter everything... I don't know, why not Tengku Fakhry itself that speaks to media. What kind of man he is... always hide behind someone.
Third, Daisy Fajarina... why she let her daughter to marry in such a young age? Any motives?
Finally, if not said as conclussion, I think the easiest solving is just Tengku Fakhry divorce Manohara, and also said nothing as usual, then Manohara also just keep silent, keep moving forward in her life, left behind everything related to her bad marriage, get away sobri, get away datok kadarsyah, get away barisan merah putih....
Of course it is not that easy. It must be a resentment, in both side. Also in this case, usually people involved in this matter such as sobri, I am sure he will not accept this condition, based on what he has done before.